sekilas.co – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat total pemesanan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi dari para investor pada penutupan penawaran awal mencapai Rp4,57 triliun, melampaui target emisi sebesar Rp2,3 triliun.
BTN menargetkan penggalangan dana sebesar Rp2 triliun melalui penerbitan PUB obligasi subordinasi dan Rp300 miliar dari PUB obligasi berwawasan sosial (social bond) untuk memperkuat ekspansi pembiayaan sektor perumahan dalam rangka mendukung program pemerintah membangun 3 juta rumah.
“Penerbitan PUB obligasi subordinasi BTN merupakan bagian dari strategi penguatan permodalan perseroan, khususnya komponen modal tier 2-capital, guna menopang pertumbuhan bisnis, terutama di sektor KPR,” ujar Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Dalam penawaran awal tersebut, BTN menawarkan kupon indikatif sebesar 5,85–6,75 persen untuk PUB obligasi subordinasi tenor 5 tahun, serta 5,25–5,75 persen untuk PUB obligasi sosial tenor 3 tahun.
Nixon menjelaskan, minat investor terlihat solid dengan pemesanan mencapai Rp2,93 triliun untuk obligasi subordinasi atau 1,47 kali dari target Rp2 triliun, serta Rp1,64 triliun untuk obligasi sosial atau 5,47 kali dari target Rp300 miliar pada penutupan masa penawaran awal, Jumat (28/11/2025).
Ia menambahkan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) BTN hingga Oktober 2025 berada pada level 18,16 persen, dan peningkatan CAR diperlukan agar pertumbuhan kredit sebesar 8–10 persen dapat terjaga, terutama melalui pembiayaan perumahan dan perbankan ritel.
Nixon juga menyampaikan bahwa PUB obligasi sosial merupakan penerbitan perdana BTN dalam skema tersebut untuk memperluas sumber pendanaan yang sejalan dengan fokus lebih dari 75 tahun di sektor perumahan, meningkatkan inklusi keuangan, serta mendukung agenda pembangunan nasional Astacita.
“Social bond menjadi instrumen yang mampu memberikan manfaat ekonomi dan sosial secara langsung kepada masyarakat, sekaligus memperkuat kontribusi BTN terhadap agenda pembangunan berkelanjutan nasional,” tuturnya.
Ia merinci bahwa dana yang terkumpul dari PUB obligasi sosial akan dialokasikan untuk pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selain itu, dana juga akan diarahkan untuk pembangunan infrastruktur dasar pendukung perumahan rakyat, pembiayaan UMKM, serta berbagai kegiatan lain yang mendorong penciptaan lapangan kerja dalam ekosistem perumahan.
Menurut Nixon, langkah tersebut sejalan dengan peta jalan keberlanjutan jangka panjang BTN yang mengedepankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
“Peran tersebut telah membentuk karakter BTN yang secara natural berorientasi sosial,” katanya.
BTN membuka masa penawaran awal pada 21 November 2025 dan menargetkan dana hasil penerbitan kedua obligasi tersebut efektif pada 12 Desember 2025, dengan rencana pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 15 Desember 2025.





