Sekilas.co – Startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, tiba-tiba mencuri perhatian publik setelah muncul dalam gelaran World Internet Conference yang berlangsung di Wuzhen, Zhejiang. Kehadiran ini dianggap tidak biasa karena selama ini DeepSeek dikenal sebagai perusahaan yang cenderung tertutup dan jarang tampil di hadapan publik.
Dalam kesempatan tersebut, mereka tampil bersama lima perusahaan lain yang dijuluki sebagai “enam naga kecil” AI China, sebuah kelompok perusahaan teknologi yang tengah naik daun dalam pengembangan AI canggih.
Dalam sesi diskusi panel, Chen Deli, Peneliti Senior DeepSeek, menyampaikan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk mengembangkan kecerdasan buatan umum (Artificial General Intelligence/AGI). Walaupun begitu, ia tidak menutup mata bahwa teknologi tersebut membawa potensi risiko yang besar.
“Saya optimistis dengan teknologinya, tetapi pesimistis dengan dampaknya terhadap masyarakat,” ujar Chen, seperti dikutip dari SCMP pada Senin (17/11/2025).
Chen menilai bahwa kekhawatiran terkait AGI bukan hal yang dilebih-lebihkan. Ia mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu sekelompok ilmuwan dan tokoh teknologi dunia telah mengeluarkan surat terbuka yang berisi seruan untuk menghentikan sementara pengembangan AI superintelligence sampai ada dukungan publik dan konsensus ilmiah yang kuat. Namun menurutnya, permintaan untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan AI tersebut tidak realistis.
“Dengan insentif keuntungan yang begitu besar, revolusi AI justru dianggap berhasil ketika sebagian besar pekerjaan manusia bisa digantikan,” lanjutnya.
Menurut Chen, hubungan antara manusia dan AI saat ini masih berada dalam “fase bulan madu”, periode ketika teknologi dianggap membantu dan menyenangkan. Tetapi dalam jangka panjang, ia memperingatkan bahwa sebagian besar jenis pekerjaan dapat benar-benar digantikan oleh AI sepenuhnya.
Karena itu ia mendorong perusahaan teknologi agar lebih transparan kepada publik mengenai bidang pekerjaan mana saja yang berpotensi paling cepat terdampak.
“Manusia pada akhirnya akan terbebas dari pekerjaan. Kedengarannya bagus, tapi itu justru bisa mengguncang fondasi masyarakat,” tegas Chen.





