sekilas.co – Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada triwulan III 2025 mengalami peningkatan dan berada dalam fase ekspansi, ditandai dengan Prompt Manufacturing Index (PMI) di atas 50 persen.
“Hal ini tercermin dari PMI-BI sebesar 51,66 persen, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 50,89 persen,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan komponen pembentuknya, kenaikan PMI-BI pada triwulan III 2025 didorong oleh ekspansi pada sebagian besar komponen, yaitu volume produksi (53,62 persen), volume total pesanan (52,82 persen), dan volume persediaan barang jadi (52,68 persen).
Jika dilihat dari sublapangan usaha (Sub-LU), PMI-BI sebagian besar Sub-LU juga meningkat dan berada di fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri mesin dan perlengkapan (58,57 persen), diikuti industri pengolahan tembakau (57,79 persen), serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki (57,50 persen).
Perkembangan ini sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI yang menunjukkan kinerja LU industri pengolahan meningkat dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,61 persen.
Untuk triwulan IV 2025, kinerja LU industri pengolahan diperkirakan tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi, tercermin dari PMI-BI sebesar 51,36 persen.
Dari komponen pembentuknya, beberapa komponen diperkirakan tetap berada di fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada volume produksi (52,89 persen), diikuti volume total pesanan (52,46 persen), dan volume persediaan barang jadi (51,74 persen).
Mayoritas Sub-LU juga diperkirakan berada dalam fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri mesin dan perlengkapan (57,86 persen); industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki (57,50 persen); serta industri furnitur (56,05 persen).





