Survei MSI: Konsumsi Rumah Tangga Menguat Menjelang Nataru

foto/istimewa

sekilas.co – Hasil survei Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan penguatan konsumsi rumah tangga menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), menandakan daya beli tetap terjaga dan memberikan optimisme bagi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025.

MSI per 9 November 2025 tercatat naik 1,7 persen secara mingguan menjadi 308,1. Lonjakan ini menandai 10 pekan berturut-turut pertumbuhan belanja sejak awal September, menjadikannya salah satu periode penguatan konsumsi terpanjang dalam dua tahun terakhir.

Baca juga:

“Tren belanja yang terus meningkat menunjukkan daya beli masyarakat tetap solid menjelang libur akhir tahun,” tulis tim ekonom Bank Mandiri dalam laporannya, dikutip di Jakarta pada Rabu.

Penguatan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas masyarakat dalam mempersiapkan liburan, tercermin dari lonjakan belanja kelompok mobilitas sebesar 2,3 persen secara mingguan.

Kontributor terbesar berasal dari pembelian tiket kereta yang melonjak 3,5 persen, menunjukkan tingginya aktivitas perjalanan domestik.

“Konsistensi pemulihan belanja menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi memasuki tahun depan,” catat tim ekonom Bank Mandiri.

Dengan konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari separuh Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, tren pemulihan belanja ini memperkuat ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh sesuai target pemerintah.

Momentum Nataru diperkirakan akan mendorong aktivitas ekonomi secara merata di sektor transportasi, ritel, makananminuman, dan hiburan, sehingga menjaga Indonesia tetap berada pada jalur pertumbuhan yang stabil menuju 2026.

Selain penguatan konsumsi, laporan tim ekonom Bank Mandiri mencatat indeks tabungan masyarakat kelompok bawah meningkat menjadi 74,7, kenaikan pertama dalam delapan bulan terakhir.

Sementara itu, indeks tabungan kelompok menengah-atas mengalami penurunan terbatas, masing-masing menjadi 100,0 dan 93,2.

Dari sisi pasar keuangan, indikator domestik tetap menunjukkan kondisi positif di tengah ketidakpastian global terkait arah kebijakan suku bunga.

IHSG pada 17 November 2025 ditutup menguat 0,55 persen, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia turun menjadi 424,4 miliar dolar AS pada kuartal III 2025, dan nilai tukar rupiah tetap stabil di sekitar Rp16.700 per dolar AS.

Artikel Terkait