Harga beras premium turun ke Rp15.916 per kg, cabai rawit tembus Rp46.677 per kg

foto/unsplash/Mike Panton

Sekilas.co – “Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pergerakan harga pangan strategis di tingkat konsumen menunjukkan tren penurunan pada sejumlah komoditas, meski ada pula yang bergerak naik tipis. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas per Sabtu (20/9) pukul 10.00 WIB, harga beras premium yang sebelumnya bertengger di level Rp15.988 per kilogram (kg) kini turun menjadi Rp15.916 per kg. Kondisi serupa juga dialami cabai rawit merah yang merosot menjadi Rp46.677 per kg dari sebelumnya Rp47.995 per kg.

Tidak hanya dua komoditas itu, beras medium di tingkat pedagang eceran nasional juga turun dari Rp13.847 per kg ke Rp13.734 per kg. Sementara itu, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang disediakan pemerintah tercatat berkurang dari Rp12.555 per kg menjadi Rp12.504 per kg. Untuk jagung di tingkat peternak, harga terkoreksi dari Rp6.642 per kg menjadi Rp6.520 per kg. Sedangkan kedelai biji kering impor yang selama ini banyak digunakan sebagai bahan baku industri makanan, turun tipis ke Rp10.632 per kg dari Rp10.699 per kg.

Baca juga:

Penurunan harga juga meluas ke sejumlah komoditas hortikultura. Bawang merah yang sehari sebelumnya Rp40.473 per kg, kini berada di level Rp39.315 per kg. Bawang putih bonggol ikut turun ke Rp36.738 per kg dari Rp37.328 per kg. Pada kelompok cabai, cabai merah keriting turun menjadi Rp58.365 per kg dari Rp58.623 per kg, sedangkan cabai merah besar turun menjadi Rp47.322 per kg dari Rp48.359 per kg.

Untuk daging, daging sapi murni mengalami sedikit koreksi harga dari Rp134.976 per kg menjadi Rp134.691 per kg. Berbeda dengan daging sapi, daging ayam ras justru naik tipis menjadi Rp38.197 per kg dari sebelumnya Rp38.115 per kg. Telur ayam ras turun tipis dari Rp29.842 per kg menjadi Rp29.824 per kg. Gula konsumsi juga mengalami koreksi harga dari Rp18.063 per kg ke Rp18.011 per kg.

Di sektor minyak goreng, harga bervariasi. Minyak goreng kemasan naik menjadi Rp20.965 per liter dari Rp20.899 per liter, sementara minyak goreng curah turun ke Rp17.361 per liter dari Rp17.557 per liter, dan MinyaKita berada di Rp17.340 per liter dari Rp17.444 per liter. Tepung terigu juga melemah, di mana tepung terigu curah kini Rp9.617 per kg dari sebelumnya Rp9.747 per kg, dan tepung terigu kemasan turun menjadi Rp12.885 per kg dari Rp12.934 per kg.

Pada komoditas perikanan, pergerakan harga terpantau bervariasi. Ikan kembung naik dari Rp42.005 per kg menjadi Rp42.826 per kg, sedangkan ikan tongkol justru turun tipis dari Rp34.759 per kg menjadi Rp34.747 per kg. Ikan bandeng juga turun menjadi Rp34.653 per kg dari sebelumnya Rp35.389 per kg. Garam konsumsi turut melemah ke Rp11.430 per kg dari Rp11.522 per kg.

Sementara itu, daging kerbau impor beku mengalami penurunan cukup signifikan dari Rp106.099 per kg ke Rp103.221 per kg. Untuk daging kerbau segar lokal, harganya juga terkoreksi menjadi Rp138.421 per kg dari sebelumnya Rp140.924 per kg.

Rangkaian data tersebut menunjukkan bahwa harga pangan strategis nasional masih fluktuatif. Meski sejumlah komoditas utama seperti beras, cabai, dan bawang cenderung turun, beberapa komoditas lain justru mengalami kenaikan meski dalam skala kecil. Bapanas menegaskan, pemantauan harga secara harian melalui Panel Harga menjadi instrumen penting dalam memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan di seluruh wilayah Indonesia.”

Artikel Terkait