Kerja Sama Adapundi dan DBS Indonesia Diperpanjang untuk Perkuat Penyaluran Kredit UMKM

foto/ilustrasi

Sekilas.co – Penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Info Tekno Siaga (Adapundi) kembali memperkuat sinerginya dengan Bank DBS Indonesia melalui perpanjangan kerja sama strategis dalam penyaluran kredit (loan channeling). Langkah ini menjadi bagian dari upaya kedua belah pihak memperluas akses pendanaan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Tanah Air.

Kemitraan antara Adapundi dan Bank DBS Indonesia pertama kali terjalin pada Februari 2024, dan selama hampir dua tahun berjalan, kolaborasi tersebut terbukti mampu memperluas jangkauan layanan keuangan hingga menyentuh kebutuhan hampir 30 juta pengguna aktif Adapundi.

Baca juga:

Direktur Adapundi Achmad Indrawan menegaskan bahwa Bank DBS Indonesia merupakan salah satu mitra strategis yang berperan penting dalam pengembangan ekosistem fintech yang sehat dan terpercaya. Dengan perpanjangan kerja sama ini, ia optimistis kemampuan perusahaan dalam memperluas penyaluran pendanaan kepada masyarakat akan semakin meningkat.

“Perluasan kerja sama ini bukan sekadar kelanjutan, tetapi juga penegasan bahwa sinergi antara teknologi finansial dan perbankan menjadi kunci dalam menciptakan pendanaan yang lebih kuat, mudah diakses, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Achmad dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

Ia menambahkan, perkembangan tersebut sejalan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat peningkatan outstanding pembiayaan industri pinjaman daring (pindar) sebesar 25,06% secara tahunan (YoY) per Juni 2025. “Kenaikan ini menunjukkan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alternatif pendanaan yang cepat, aman, dan terpercaya, dan di sinilah peran aplikasi pinjaman daring seperti Adapundi menjadi semakin relevan,” jelasnya.

Di sisi lain, Head of Ecosystem & Digital Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Willy Lawy, menuturkan bahwa kerja sama ini mencerminkan komitmen kuat DBS Indonesia untuk memperluas inklusi keuangan nasional, terutama bagi segmen masyarakat dan pelaku usaha yang belum sepenuhnya terjangkau layanan perbankan konvensional.

“Kami memandang pertumbuhan sektor pendanaan digital di Indonesia dengan optimisme tinggi. Melalui kemitraan ini, kami ingin terus menjadi mitra tepercaya bagi perkembangan bisnis masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” tutur Willy.

Berdasarkan data di laman resmi Adapundi, Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) per Agustus 2025 tercatat mencapai 100%, menandakan Tingkat Wanprestasi (TWP90) atau kredit macet berada di level 0%. Fintech yang dimiliki oleh Digital Technologies HK Limited dan PT Info Tekno Selaras ini juga mencatat lebih dari 886.000 peminjam (borrower) aktif, dengan total outstanding pinjaman sejak berdiri pada 2018 mencapai Rp2,87 triliun.

Artikel Terkait