BPJS Kesehatan Dorong Ketajaman Analisis Pegawai Melalui Program OCCUR 2025

foto/istimewa

Sekilas.coBPJS Kesehatan terus berkomitmen meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya, khususnya dalam bidang pengodean klinis (clinical coding) dan analisis pemanfaatan layanan (utilization review). Kedua aspek tersebut memegang peranan penting dalam memastikan ketepatan klaim pelayanan kesehatan, efisiensi pembiayaan, serta mutu layanan dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Grand Final Olimpiade Clinical Coding and Utilization Review (OCCUR) 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (15/10/2025). Ajang bergengsi tahunan ini menjadi sarana bagi BPJS Kesehatan untuk mengasah kemampuan para verifikator dan staf anti-kecurangan, yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjaga akurasi, efisiensi, dan integritas sistem klaim layanan kesehatan.

Baca juga:

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, menegaskan bahwa kemampuan pegawai dalam pengodean klinis dan analisis pemanfaatan layanan merupakan strategi penting untuk menjaga keberlanjutan pembiayaan dan kualitas layanan dalam Program JKN.

“Ketepatan pengodean diagnosis dan tindakan sangat menentukan besarnya biaya pelayanan yang dibayarkan kepada fasilitas kesehatan. Sementara itu, utilization review berperan penting dalam mendeteksi potensi ketidaksesuaian dan mencegah kecurangan dalam pelayanan,” ujar Lily dalam sambutannya.

Menurut Lily, kegiatan OCCUR menjadi bagian dari komitmen BPJS Kesehatan dalam memperkuat kualitas dan integritas sistem pembayaran pelayanan kesehatan. Melalui ajang ini, para verifikator tidak hanya diuji secara teknis, tetapi juga diasah kemampuan analisis, ketelitian, dan kepekaan terhadap indikasi penyimpangan data.

“Verifikator dan staf anti-kecurangan adalah ujung tombak dalam memastikan pembiayaan kesehatan berjalan efektif, efisien, dan bebas dari penyimpangan. Mereka bukan hanya pemeriksa administrasi, tetapi juga pengawal integritas sistem JKN,” jelasnya.

Tahun 2025 menandai penyelenggaraan Olimpiade OCCUR ke-3, yang diikuti oleh para verifikator dan staf anti-kecurangan terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka telah melalui proses seleksi ketat di tingkat regional sebelum melaju ke babak final nasional. Dalam ajang ini, peserta diuji kemampuan mereka dalam membaca case record, menentukan kode diagnosis dan tindakan sesuai standar ICD, serta menganalisis rasionalitas pelayanan berdasarkan prinsip utilization review.

“Peningkatan kompetensi verifikator dan staf anti-kecurangan adalah investasi strategis untuk menjaga keberlanjutan Program JKN. Pelayanan kesehatan yang berkualitas berawal dari sistem pembayaran yang akurat, transparan, dan akuntabel,” tegas Lily.

Selain kompetisi, OCCUR 2025 juga dirangkaikan dengan kegiatan ilmiah yang menghadirkan lebih dari 50 Karya Tulis Ilmiah (KTI) dari para Duta BPJS Kesehatan, khususnya kalangan verifikator dan staf anti-kecurangan.

Berbagai karya tersebut menyoroti inovasi dalam mekanisme verifikasi klaim, peningkatan mutu data pelayanan, serta penguatan sistem deteksi dini terhadap potensi fraud di fasilitas kesehatan.

“Karya tulis ilmiah ini membuktikan bahwa para Duta BPJS Kesehatan tidak hanya bekerja secara teknis, tetapi juga berpikir kritis dan solutif dalam mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan yang adaptif dan berintegritas,” tutup Lily.

Melalui OCCUR 2025, BPJS Kesehatan berharap dapat mencetak SDM unggul dan berintegritas tinggi yang mampu menjaga keberlanjutan Program JKN sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem jaminan kesehatan nasional di Indonesia.

Artikel Terkait