Strategi Cerdas Mengoptimalkan Manfaat Asuransi Kesehatan untuk Perlindungan Maksimal

foto/istimewa

Sekilas.co – Hidup di era modern yang serba cepat membuat banyak orang semakin rentan terhadap stres dan penyakit. Gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan yang tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik, menjadi penyebab utama munculnya berbagai gangguan kesehatan. Sementara itu, biaya medis yang terus meningkat setiap tahun membuat perlindungan finansial menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan.

Salah satu solusi yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi hal ini adalah asuransi kesehatan.

Baca juga:

Apa itu premi asuransi kesehatan?

Premi asuransi kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan nasabah kepada perusahaan asuransi secara berkala, bisa bulanan, kuartalan, semesteran, atau tahunan, sebagai bentuk kontribusi atas perlindungan yang diterima.

Besaran premi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Usia: Semakin bertambah usia, risiko kesehatan meningkat, sehingga premi pun lebih tinggi.
  • Riwayat penyakit: Nasabah dengan kondisi medis bawaan atau penyakit kronis cenderung membayar premi lebih besar.
  • Gaya hidup: Perokok dan peminum alkohol biasanya dikenakan premi lebih tinggi karena dianggap berisiko.

Selain itu, premi dapat disesuaikan dari waktu ke waktu mengikuti kenaikan biaya medis, inflasi, dan pertambahan usia tertanggung.

“Premi atau biaya asuransi kesehatan perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dan biaya kesehatan. Harga obat, perawatan rumah sakit, dan tindakan medis meningkat hampir setiap tahun,” jelas Prudential Indonesia dalam siaran pers, Selasa (9/9/2025).

Cara mengoptimalkan manfaat asuransi kesehatan

Agar manfaat dari premi yang dibayarkan terasa maksimal, berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  1. Pahami isi polis secara menyeluruh
    Polis adalah kontrak antara nasabah dan perusahaan asuransi. Pastikan Anda memahami jenis perlindungan yang ditawarkan (rawat inap, rawat jalan, atau santunan meninggal dunia), pengecualian yang berlaku, serta memastikan polis selalu aktif agar bisa diklaim kapan pun diperlukan.
  2. Gunakan fasilitas kesehatan rekanan
    Saat membutuhkan perawatan, pilih rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi. Sistem cashless di fasilitas rekanan memudahkan nasabah karena cukup menunjukkan kartu asuransi tanpa perlu membayar di muka.
  3. Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin
    Asuransi kesehatan bukan hanya untuk pengobatan saat sakit, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk deteksi dini. Pilih polis yang memberikan manfaat general check-up secara berkala.
  4. Tetap jalani gaya hidup sehat
    Memiliki asuransi bukan alasan untuk lalai menjaga kesehatan. Seperti asuransi kendaraan yang tidak berarti kita berharap terjadi kecelakaan, asuransi kesehatan berfungsi sebagai perlindungan jika risiko benar-benar terjadi. “Ketika Anda membeli produk asuransi kesehatan, tidak mengajukan klaim bukan berarti rugi. Justru itu tanda bahwa Anda sehat,” tulis Prudential Indonesia.
  5. Pilih perusahaan asuransi yang terpercaya
    Jangan hanya tergiur premi murah. Perhatikan juga rekam jejak dan kekuatan finansial perusahaan asuransi.

Sebagai contoh, Prudential Indonesia mencatat pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp 18,2 triliun sepanjang 2024, mencakup 1,5 juta klaim. “Kinerja yang solid ini mencerminkan komitmen Prudential Indonesia dalam melindungi masyarakat Indonesia di setiap tahap kehidupan,” jelas pihak Prudential.

Perusahaan juga mencatat tingkat Risk Based Capital (RBC) sebesar 417 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator, menandakan kemampuan keuangan yang kuat untuk memenuhi kewajiban kepada para nasabah.

Artikel Terkait